![]() |
Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/
|
Berteman sunyi, suara detik jam dinding dan suara putaran kipas angin di sudut kamar. Menjejaki malam dengan mencari kata-kata yang tepat untuk melepaskan rasa. Mungkin saja, kata yang terpilih nanti bisa salah untuk mengungkapnya. Setidaknya aku telah berusaha untuk bisa melepaskannya.
Memang aku bukanlah seorang penyair seperti Kahlil Gibran yang memiliki kata-kata cinta yang menghujam hati yang kasmaran. Dan juga bukanlah seorang pecipta lagu cinta seperti Ahmad Dhani yang memiliki alunan nada dan kata yang mampu membawa rasa dalam denyut yang luar biasa.
Teruntuk wanita yang telah tertakdir hidup bersamaku di dunia,
Terima kasih atas hatimu yang begitu ikhlas menerima jiwa raga yang tidak sempurna ini,
Menerima aku yang sesekali pernah membuat remuk hatimu,
dengan tingkah laku yang kadang melukaimu,
sungguh aku terlupa bahwasanya cinta sejati itu seperti dirimu padaku..
Wahai wanita dengan hati selembut bidadari,
Maafkan kehadiranku yang kadang tidak memberi arti,
Seperti sesaat lalu pergi, kemudian tergilas waktu tanpa menampung ceritamu,
sungguh aku terlambat berfikir bahwasanya cinta sejatimu hanya butuh telinga yang mendengar..
Hawa-ku yang berparas cantik dan menawan,
kau telah mengajari aku dengan isyaratmu bukan amarahmu,
hanya aku yang tak pernah menyadari dan menggali,
hingga hanya diam yang bisa kau lakukan,
sungguh aku tak mengerti bahwasanya cinta sejatimu hanya ingin dua hati saling mengisi..
Wahai ratu pendamping kehidupanku,
kesetianmu siang malam menemaniku menganyam mimpi,
mengembalikan sadarku teguh memegang hati,
bersama memahami kapal yang telah kita pilih,
untuk berlayar menuju bintang tertinggi,
sungguh dengan lugas ingin kukatakan, semakin jauh kita melangkah, semakin ingin kudekap tanganmu, mengurai wangimu menjadi semangatku
Salam Aksara,
Abu Athar (VM Atmanegara)
Labels:
Puisi
Thanks for reading Hanya Ingin Menulis Tentang Cinta. Please share...!
11 Comment for "Hanya Ingin Menulis Tentang Cinta"
bagus , nice , paling asyik memamng mengungkapan rasa lewat puisi
Makasi,, semangat berpuisi..
Wah perasaan tulusnya nyampe banget dengan rangkaian aksara di atas. Semoga hawa yang dituju pun merasakannya ya :D
Hawa-nya belum baca.. wkwkwk
Ini maksudnya ke istri kan ya? Hihihi. Puitis ya. Wah tipe suami romantis nih sepertinya heheh
Young engineer yang puitis sekali. :D
Iya sis,, uneg2 tersimpan
Wuakaka,, maaciw
Usually, I never comment on blogs but your article is so convincing that I never stop myself to say something about it. You’re doing a great job Man. Best article I have ever read
Keep it up!
So sweet.
Baidewei kalau si Hawa belum baca.
Ungkapkan sajalah!
Kalau bisa pilih timing yang tepat dan personal
Aku jamin si Hawa pasti makin tersepona, eh terpesona, terbelit cinta :)
Wkwkwk,, malu ihh sis
Terima kasih atas kunjungan Agan dan Sista.
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.
[VM Atmanegara]