Kentut dalam selimut - Sisi Lain Young Engineer Kentut dalam selimut

Kentut dalam selimut

   Cobaan selalu di berikan kepada manusia untuk melihat seberapa besar usaha dan semangat untuk menghadapinya. Tetapi, cobaan kali ini terasa sangat berat sekali dalam hidupku, yaitu harus memiliki dan harus hidup bersama seorang saudara laki-laki yang kelainan. Bukan kelainan otak maupun fisik, namun kelainan yang berupa psikis. Hal yang paling membuatku merasa gaduh yaitu hobinya, di zaman yang serba modern dan dan canggih ini, abangku yang kedua(baca-'dajjal'-red) malah memiliki hobi yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang berlaku di negeri ini. Banyak orang yang tidak mempercayai betapa tersiksanya diriku dengan kehadirannya dalam hari-hariku. Tidak ada seorangpun temen-temenku yang berhasil menebak hobi anak aneh yang satu ini. Hobinya adalah kentut dalam selimut, yang memiliki jadwal rutin setiap malam. Parahnya, keadaan memaksaku untuk sekasur dengan 'the dajjal-replicant' ini. Sedikit kronologis derita setiap malamku. Mama, manusia bijak penuh inisiatif dan paling mengerti keadaan di rumah tangga, (berbeda sekali dengan papa, manusia inisiatif yang sulit dimengerti di rumah tangga), biasanya telah menjatahkan masing-masing aku, abang sulung dan 'manusia berekor maut'(tak sudi menyebutnya abang berkali-kali)sebuah bantal, guling dan selimut. Aku seringkali menjadi korban abang-abangku sebagai pembatas di tengah. Menghadap kanan susah, kiri juga susah, telentang juga akhirnya. Perilaku aneh 'manusia kentut' ini selalu mengusik ketika aku telah setengah tidur. Dia gak pernah mikirin prasaanku, walaupun aku sangat capek, lagi mimpi'in asmirandah maupun keadaan lainnya. Tu anak selalu mentransferkan kentutnya ke dalam selimutku. Otomatis bau busuk yang melebihi bau bangkai membuyarkan lelapku. Awalnya sih aku cuekin aja, coz dengan menahan nafas beberapa saat dan membuka selimut lebar-lebar baunya juga sedikit demi sedikit menguap. Namun, perlakuan tidak beradab ini dilakukannya sebagai ritual rutin malamnya. "Emangnya aku tumbal!."
   Aku atur strategi sebaik mungkin untuk mengungkap pelaku kejahatan. Suatu malam, aku dengan segenap mental dan nafas cadangan berpura-pura tidur di balik selimut yang telah kucuci dengan kembang 7 rupa dari 7 kampung yang berbeda dengan air dari 7 sumur yang berbeda. Selang beberapa saat, satu persatu abang-abangku ikut mendarat. Detik demi detik berganti, menit pun silih berganti, akhirnya tercium gelagat aneh 'kentut-man'. Tangannya mulai risih menyingkap selimutku lalu selang beberapa saat aroma bangkai semerbak mengisi setiap ruang di selimutku. Dengan semangat menggelar, aku menyumpahinya dengan kata-kata yang telah kupersiapkan dari jauh-jauh hari. Aku berteriak lantang,"ternyata ini pelakunya". Teriakanku membangunkan seisi rumah. Namun, 'si pelaku kentut dalam selimut' malah ketawa ngakak tanpa terbesit sedikitpun di hatinya suatu keinsafan atas dosanya.

Salam,
VM
Labels: Cerpen, Coretanku

Thanks for reading Kentut dalam selimut. Please share...!

1 Comment for "Kentut dalam selimut"

keren bang merangkai katanya,,,ikut kontes Agen Bola Promo 100% SBOBET IBCBET Casino Poker Tangkas Online pasti menang dah kalo ente ikutan,,,

Terima kasih atas kunjungan Agan dan Sista.
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.
[VM Atmanegara]

Back To Top