Kilas kenangan ini dimulai dini hari dari kota Surabaya. Perjalanan tiga orang yang melawan beratnya kelopak mata, dan suasana perjalanan yang dingin sekali. Perjalanan untuk bisa mendapatkan sensasi matahari terbit di kawasan Gunung Bromo. Dengan waktu tempuh sekitar 3 jam perjalanan menuju Probolinggo menggunakan mobil pribadi. Sesampainya di daerah Probolinggo kami menyewa Jeep. Relatif lebih mahal, jika dibandingkan menggunakan ojek. Akan tetapi, jika bepergiannya grup atau barengan lebih dari 4 atau 5 orang lebih baik menggunakan Jeep, karena sensasi dan kenyamanan perjalanannya itu loh. Sumbriwih...
Saya sarankan memakai sarung tangan dan jaket kalau mau berkelana pagi hari di sini karena udaranya begitu dingin. Rasa kantuk dan capek yang tadi melanda sekujur tubuh seolah menjauh keluar badanku. Mataku melotot melihat keindahan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Gambaran langit tepat di atas hamparan luas pasir dan padang rumput. Diselingi gundukkan Gunung dengan relief tak biasa. Nih, penampakan lokasi yang saya sebut lereng matahari terbit.
Puas menatap keindahan dari lereng matahari terbit, saya dan rekan-rekan turun ke hamparan pasir berbisik dan padang rumput. Di sini saya merasakan refresh, hanya dengan berdiri menikmati udara yang begitu segar dan hamparan yang luas. Sekali berdiri tegak mengembangkan tangan dengan menghirup nafas dalam-dalam memberikan sensasi kesegaran yang luar biasa. Positif sekali buat orang-orang kantoran yang merasa suntuk atau jenuh dengan rutinitas hariannya.
Pesona keindahan yang membuat saya tidak bisa move-on dan serasa ingin kembali lagi ke tempat ini. Ketakjuban yang luar biasa membuat saya selalu terkenang dan rindu untuk bisa kembali menuju lokasi ini. Namun, apa daya, rutinitas dan kesibukan harian telah kembali berteriak dan memanggil namaku, seakan tidak rela melihatku berselingkuh dengan keindahan alam nyata di wisata Gunung Bromo.
Jadi, teman-teman 'pekerja keras Jakarta' - ku. Ayo, buka airpaz.com dan pilih maskapai penerbangan favorit Anda. Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh dengan seluruh maskapai seperti, Air Asia, Batik Air, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air dan banyak lagi lainnya.
Kedepannya, kalau masih diberi kesempatan jalan-jalan sama Tuhan, saya ingin sekali berkunjung ke kota budaya Yogyakarta. Mengunjungi Candi Borobudur, Candi Buddha terbesar di dunia. Menapaki satu per satu stupa yang ada di kumpulan bebatuan tersebut. Aku ingin membuktikan sendiri keunggulan konstruksi masa lampau.Walaupun memang ada pemugaran pada bangunan ini, akan tetapi setidaknya bisa melihat konsep bangunan buatan nenek moyang yang begitu rumit dan megah ini.
Sumber Gambar: |
Kemudian menikmati berbelanja dan kuliner di Jalan Malioboro. Malu dong, jalan-jalan ke Yogyakarta belum nyobain makanan khasnya. Apalagi bisa belanja pernak-pernik unik hasil kerajinan tangan dari kreasi budaya anak bangsa.
Sumber Gambar: |
Jakarta ke Yogyakarta juga merupakan rute wisata umum yang dapat ditempuh dengan seluruh maskapai seperti, Air Asia, Batik Air, Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, Wings Air dan banyak lagi lainnya. Kalau saya pribadi sih, ingin naik Citilink, biar penerbangannya berkelas tetapi tetap tidak terkesan sombong, hehehe. Biar irit aja sih sebenernya. Tapi kalau dapat gratis dari airpaz.com sih gak nolak.
Salam Travellers,
VM Atmanegara
Labels:
#TiketGratisAirpaz,
Artikel,
Keliling Nusantara,
Nusantara Indonesia,
wisata Indonesia,
Wonderful Indonesia
Thanks for reading Kilas Kenangan Bromo dan Harapan Ke Yogyakarta. Please share...!
9 Comment for "Kilas Kenangan Bromo dan Harapan Ke Yogyakarta"
Keep Writing Bro,,
yo ai gan
Memang tempat ini bikin susah move on hahaha. Saya dulu ke sini waktu tahun 2012, dan sampai sekarang, keindahannya masih terngiang2 di kepala.
Sesama anggota WB. Jika ada waktu, main main juga ke blog saya ya =)
Siapp,, salam kenal
SEMoga ke jogjanya kesampean mas seep...
amiiin,,smga saja mas
klo kejogja jangan lupa mampir ke kaliurang mas broo...
siapp,, nanti di guide yaaa..
yoi bro
Terima kasih atas kunjungan Agan dan Sista.
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.
[VM Atmanegara]