KOMPAK BODOH
Pasa Baru – Limau Manis
Saturday, March-07th 2009
Pagi itu mentari bersinar cerah, secerah wajah para gue dan sodara-sodara Teknik Mesin’08 (maksudnya: angkatan masuk 2008) yang berkumpul bersama di halte ‘Pasa Baru’( Halte yang disediakan oleh kampus buat tempat nongkrong menunggu Bus ke kampus). Halte tersebut dijadikan lokasi kesepakatan semua anggota untuk berkumpul sebelum berangkat ke acara TEKNIK(Orientasi Fakultas Teknik-red). Menit-menit pertama berisikan keramahtamahan antarsesama sodara Teknik Mesin ‘08(yang menurut survey, tanpa sengaja tak hanya berisikan orang-orang yang smart, tetapi juga terpampang pesona yang keren abizz) dan juga keramahtamahan yang tulus kepada sodara jurusan lainnya, diantaranya: Teknik Industri, Teknik Sipil dan Teknik Lingkungan (Jurusan-jurusan yang menurut kami memiliki anggota cewek yang cukup menggoda iman; walaupun begitu kami tetap harus mempertimbangkannya terlebih dahulu). Halte ‘Pasa Baru’ pada saat itu dipenuhi oleh calon-calon insinyur yang berpasangkan Pin Teknik dan Pita di dada(sebagai identitas persaudaraan Fakultas Teknik). Menit berganti jam, perasaan berubah gundah dan gelisah ketika melihat jarum jam (untuk jam mekanik) dan angka jam (untuk jam digital) masing-masing telah menunjukkan pukul 7.30(jadwal acara dimulai, we’re late). Tampaknya, Dewi Fortuna sedang tertidur pulas(begadang malemnya kali ama Dewa Fortuna), sarana transportasi massal favorit “Bus Kampus” serasa tidak cukup untuk menampung kami semua yang jumlahnya terlalu banyak (bikin makin ngeri aja). Terlalu lama untuk menunggu bus yang lebih besar yang mungkin tidak akan datang saat itu. Akhirnya, para anggota berinisiatif untuk berjalan kaki bersama menuju UNAND, dengan mempertimbangkan nilai-nilai kebersamaan dan kekompakkan di antara kami.
(percakapan asli dalam bahasa Minang)_
“Talambek wak ba’a dang?”
“Awak basamo-samo mah, ma lo ka kanai berang”
“Koq kanai berang, samo-samo kanai lah wak.”
“Iyo, tu jo apo wak pai lai dang.”
(terjemahan)_
“Kalo kita telat gimana?”
“kita kan barengan, gag mungkin kena marah”
“Kalo kena marah, kan barengan kena marahnya.”
“Iya, trus kita pergi pake apa?.”
Akhirnya kami memutuskan berjalan kaki menuju lokasi. Perjalanan kami begitu penuh semangat ini diringi “gila-gilaan”, berisikan canda tawa, keluhan(dalam hati) dan berbagai rasa lainnya. Jarak tempuh yang cukup jauh dijalani dengan “happy-happy”. Jarak tempuh yang tidak wajar untuk kegiatan seperti ini(kayak lomba marathon). Selama perjalanan orang-orang menatap heran pada kami, kami tak peduli. Orang menggoda, kami tak tertarik. Sesampainya di gerbang, beberapa anggota terlihat lelah dan meminta break 1x10 menit. Dalam waktu 10 menit ini, kami menyempatkan diri berfoto-foto l ria di depan gerbang. Walaupun telah menyadari keterlambatan, kami tidak dapat berbuat apa-apa, coz because “it’s our crazy choice”. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan terengah-engah, tampak beberapa anggota sudah bermandikan keringat(gak pake bau yah), layaknya pasukan perang jihad fisabilillah, medan perjalanan setragis apapun tetap kami lalui bersama.
Setibanya di Simpang LabDas(Laboratorium Dasar), wajah kami mendadak gentar melihat kedatangan Komdis(Komisi Displin) yang kesal dengan keterlambatan kami dan suara hiruk pikuk hilang mendadak. Kami dikumpulkan di belakang gedung LabDas untuk mempertanggungjawabkan keterlambatan kami. Kami menjawab apa adanya sesuai dengan kejadian yang kami alami.
“Kalian tau kesalahan kalian apa?”
“Tau Da*, Telat Da!”, jawab kami kompak
Setelah melalui proses yang cukup lama, warming up and dialog. Dan kesimpulan dari perbuatan yang kami lakukan adalah perilaku tersebut dinilai perilaku “KOMPAK BODOH”. Apa mau dikata, namanya juga pengalaman pertama, belum matang pengalaman, lagipula kondisi tidak mendukung.
Acara dilanjutkan ke kelas untuk penyampaian materi, bergabung bersama para dunsanak Teknik lainnya.
Keterangan:
Uda = Abang
Dunsanak = Saudara
Hidup Teknik,
Hidup Mesin,
VM
Hidup Teknik,
Hidup Mesin,
VM
1 Comment for "Kompak Bodoh"
Terima kasih atas kunjungan Agan dan Sista.
Silahkan berkomentar dengan bijak dan santun.
[VM Atmanegara]